Cerita Seorang Backpacker Menginap di Ramada Inn Airport

Perjalanan seorang backpacker sering kali penuh dengan kejutan dan pengalaman tak terduga. Begitu pula dengan kisah saya ketika menginap di Ramada Inn Airport, sebuah hotel yang terletak dekat dengan bandara yang saya pilih sebagai tempat beristirahat sebelum melanjutkan petualangan berikutnya.

Saya adalah seorang traveler yang suka menjelajah tanpa rencana yang kaku. Pada suatu malam setelah tiba dari penerbangan malam yang melelahkan, saya memutuskan untuk mencari penginapan yang praktis dan tidak jauh dari bandara agar tidak terlalu lelah saat harus mengejar penerbangan pagi hari berikutnya. Dari berbagai pilihan, Ramada Inn Airport menarik perhatian saya karena lokasinya yang strategis dan harga yang cukup terjangkau untuk seorang backpacker dengan budget terbatas.

Sesampainya di ramada inn airport, saya langsung disambut oleh staf yang ramah di resepsionis. Proses check-in berlangsung cepat dan efisien. Saya pun diberikan kunci kamar di lantai dua. Kamar yang saya tempati cukup sederhana, tapi bersih dan nyaman. Ada tempat tidur yang empuk, meja kecil untuk meletakkan barang, serta kamar mandi pribadi yang rapi dengan shower air hangat—sesuatu yang sangat saya hargai setelah perjalanan panjang.

Salah satu hal yang membuat saya betah menginap di Ramada Inn Airport adalah suasananya yang tenang meski dekat dengan bandara. Saya bisa merasakan gemuruh pesawat lepas landas dan mendarat, tapi hal itu justru menjadi semacam irama yang menenangkan. Saya sempat duduk di dekat jendela, menikmati secangkir teh hangat yang saya beli dari mini bar hotel sambil menatap lampu-lampu pesawat yang berkelap-kelip di malam hari. Ada rasa damai dan kebebasan dalam momen itu, membuat saya merasa seolah-olah dunia begitu luas dan saya adalah bagian kecil dari petualangan besar ini.

Selain kamar yang nyaman, fasilitas hotel juga membuat saya terkesan. Ramada Inn Airport menyediakan layanan shuttle gratis ke bandara yang sangat membantu. Besok paginya, saya tidak perlu khawatir mencari taksi atau angkutan umum karena tinggal menunggu shuttle hotel yang siap mengantar tepat waktu. Saya juga sempat memanfaatkan ruang sarapan yang sederhana tapi cukup lengkap dengan pilihan roti, buah, dan kopi. Sarapan pagi itu terasa istimewa karena saya bisa berinteraksi dengan sesama tamu hotel, beberapa di antaranya juga adalah traveler yang sedang transit.

Selama menginap, saya menyempatkan diri berjalan-jalan di sekitar area hotel. Meskipun lokasinya dekat dengan bandara, lingkungan di sekitar Ramada Inn Airport cukup nyaman dengan beberapa restoran dan toko kecil yang buka hingga malam. Saya mencoba mencicipi makanan lokal di sebuah kedai yang direkomendasikan staf hotel, dan itu menjadi pengalaman kuliner kecil yang menyenangkan dalam perjalanan saya.

Hal lain yang membuat saya terkesan adalah kebersihan dan keamanan hotel. Seluruh area hotel terjaga dengan baik, dan saya merasa aman meninggalkan barang bawaan saya di kamar saat berjalan-jalan. Untuk seorang backpacker yang selalu membawa barang terbatas, rasa aman seperti ini sangat berarti.

Malam itu, sebelum tidur, saya menulis sedikit catatan perjalanan di buku harian saya tentang kesan menginap di Ramada Inn Airport. Saya merasa pengalaman ini memberikan nilai lebih dalam perjalanan saya. Hotel yang sederhana tapi menyenangkan ini memberikan saya waktu untuk beristirahat dengan baik, sehingga saya siap melanjutkan petualangan esok harinya dengan energi baru.

Secara keseluruhan, menginap di Ramada Inn Airport menjadi salah satu momen berharga dalam perjalanan backpacking saya. Hotel ini bukan hanya sekadar tempat tidur, tapi juga bagian dari cerita perjalanan yang penuh warna. Dari mulai sambutan hangat staf, kenyamanan kamar, hingga fasilitas yang memudahkan perjalanan, semuanya menyatu menjadi pengalaman menginap yang menyenangkan dan membuat saya merasa dihargai sebagai tamu.

Bagi para backpacker atau traveler dengan budget terbatas namun menginginkan kenyamanan dan kemudahan akses ke bandara, saya sangat merekomendasikan Ramada Inn Airport. Pengalaman saya di sana membuktikan bahwa perjalanan tidak selalu harus mewah untuk bisa dinikmati. Kadang, hal sederhana seperti menginap di hotel yang bersih dan ramah sudah cukup memberikan semangat baru untuk terus menjelajah dunia.